Monday, April 16, 2012

Membaiknya IHSG Diharap Pacu Kinerja Sekuritas


INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatatkan pertumbuhan positif secara year to date sekitar 8% pada 2012 diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja sekuritas.

Direktur Pengawasan dan Kepatuhan Anggota Bursa (BEI) Uriep Budhiprasetyo menuturkan, perusahaan yang menyatakan minat untuk melakukan penawaran umum saham perdana dapat memberi sentimen positif terhadap kinerja perusahaan sekuritas. Selain itu, pertumbuhan jumlah investor dan IHSG yang positif pada awal 2012 diharapkan juga mendukung bisnis sekuritas tahun ini. "Harusnya tumbuh positif, IHSG naik, masuknya emiten baru dan tumbuh investor, perusahaan nyatakan minat IPO," ujar Uriep di gedung BEI, Selasa (17/4/2012) .

Saat ini,BEI sedang memproses 5 calon emiten yang akan melakukan penawaran umum saham perdana. Uriep menuturkan, dari 114 anggota bursa yang melaporkan laporan keuangan untuk 2011, ada 110 anggota bursa yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan 4 anggota bursa yang tidak menyampaikan laporan keuangan tepat waktu. "Dari 110 anggota bursa tersebut 69 anggota bursa memperoleh laba bersih dan 41 anggota bursa mencatatkan rugi bersih. Kalau dibandingkan tahun 2010 lalu ada 88 anggota bursa mencatatkan laba bersih,dan 25 anggota bursa mencatatkan rugi," jelas Uriep.

Menurut Uriep, anggota bursa lebih banyak mencatatkan rugi bersih karena penurunan indeks pada Agustus 2011 lalu dan anggota bursa yang mulai mengubah komposisi portofolio untuk penerapan aturan MKBD pada Februari 2012 diperkirakan turut mempengaruhi keuntungan anggota bursa. [cms]
Sumber : Inilah.com

Thursday, May 14, 2009

Marketing Indonesia to the World !

Siapa yang bisa melakukan ini? Ya Diplomat pastinya !

Itulah kira-kira yang saya katakan di Sesi Marketing SESDILU atau Sekolah Staf Dinas Luar negeri Batch 42 di Deplu tadi siang…

Seperti di Sespati Polri, saya memang sudah langganan untuk mengajar Marketing setahun dua kali untuk para Diplomat Madya ini. Bedanya, kalau di Sespati Polri pakai bahasa Indonesia, disini pakai bahasa Inggris… Diskusi pun dilakukan dalam bahasa Inggris.

Angkatan ini berjumlah 25 orang yang sudah pernah posting di berbagai negara. Sebagai Channel untuk memasarkan Indonesia, para diplomat ini di KBRI sendiri-sendiri memang sering pusing. Disamping tugas untuk melakukan diplomasi internasional, maka TTI (Tourism, Trade and Investment) adalah area yang mesti digarap. Susahnya kan mereka mesti koordinasi dengan berbagai Instansi seperti Budpa, BPEN dan BKPM. Pada hal tiap instansi tersebut sudah punya program sendiri-sendiri yang belum tentu sinergetik.

Selain itu, dengan adanya otonomi daerah, hampir setiap daerah tingkat satu dan dua bangun serentak! Untuk melakukan TTI Marketing !

Terus terang dari analisa saya pribadi, masih banyak program promosi yang tidak kena dan kurang jelas sasarannya… Jadinya, High Budget Low Impact jadinya !

Para diplomat seringkali juga jadi sasaran tembak dari para pencari informasi di negara orang… Masalahnya, info TTI tersebut ada di institusi yang tersebar… Selain itu budget kan selalu tidak cukup…

Tapi saya katakan supaya tidak hanya complain karena budget kurang atau kurang koordinasi. Just do something for Indonesia ! But strategically, not only tactically ! Begitu ditempatkan di suatu negara, analisa 4C hrs segera dilakukan untuk mengenali landscape utk masing-masing TTI…

Siapa Competitor (direct and indirect), siapa Customer (priority, secondary) dan apa kira-kira Change yang bakal terjadi (Teknologi, Political/Legal, Economy, Social/Culture and Market). Dengan demikian Company sebagai C keempat, yaitu Indonesia sendiri lantas bisa mengambil Posisi yang tepat !

Selanjutnya tentu saja penentuan PDB (Positioning, Differentiation and Branding) dari Indonesia untuk masing-masing TTI…

Jadi dengan demikian Strategi besar dari setiap Instansi TTI di Indonesia lantas bisa di “localised” untuk setiap negara…

Nah kalau sudah begitu, baru kita ke 9 elemen Marketing..

Segmentasi, Targeting, Positioning, Diferensiasi, Marketing Mix, Selling, Brand, Service dan Process secara tepat…

Tapi akhirnya, tadi pagi saya juga mengatakan bahwa sekarang jaman telah berubah dari vertical ke horizontal… Karena itu 9 elemen tadi hrs diubah jadi 12C nya New Wave Marketing.

Setelah tiga jam mengajar, pas pukul empat sore, saya stop bicara. ” I am tired now… May I stop and go back to my office? Hope everyone get inspired with this session… so you can Market Indonesia to the World ! ”

Serempak, mereka semua bertepuk tangan ! Ambil gambar bersama, hasilnya bisa anda lihat diatas…

Diplomats, I rely on you to Market Indonesia to the World…

This article can be found at Hermawan Kartajaya’s Blog

Wednesday, February 4, 2009

Salt Mountain

in view

on Motor way

Tuesday, February 3, 2009

Cholistan desert

The Old Mosque beside of hackra river

If we’re seen view of this mosque. It has interested place for visit even in tourism, because the location is more than 250 yard from upper view on the derawar port instead of cholistan desert nearby more than 30 km from multan bahawalpur Pakistan and having of historical value.


I taken this picture used Camera Nikon F 55 with setting of auto focus that was good landscape but the problem I didn’t know the name of this mosque.


The mosque looking maybe around 100 years old because that condition and material I think is too old among on the roof having three big dome and one small dome in front of this mosque, subsequently also having of two balustrade behind the dome. Rearward of this mosque are many defectives build it has create more antique seeing that.


Well , It’s imagine, I was thinking that the face of this mosque maybe is great because front of this most direct face with a beautiful river, hopefully, I would like to come again and to explore more closely of this mosque. (EZT)


Hackra River

Old Grave with the Uniq design

Mr Clay Man

Monday, February 2, 2009

The Old Man in Border

Spirit of Life
Pakistan border

Tempat Penampungan Air Kuno

MENEMBUS PELUANG PASAR (Penetrated the market opportunity


By . N-dy
Di era globalisasi saat ini tingkat persaingan bisnis begitu ketat di hadapi, sehingga kita dituntut untuk mampu dalam menyikapinya, khususnya bagi pelaku bisnis. Sering kita melihat dan membaca di artikel-artikel.media, surat kabar dan lain sebagainya, banyak perusahaan-perusahaan maupun pebisnis mengalami kegagalan (bankrupt) yang diakibatkan tidak mampu bersaing dikarenakan keterbatasan yang mereka miliki, bisa itu di dalam efektifitas managementnya yang kurang efektif atau proses membidik pasar yang mereka lakukan kurang maksimal.


Dalam kesempatan ini saya akan mencoba bagaimana di era globalisasi ini kita untuk dapat memanfaatkan peluang atau menciptakan suatu peluang bisnis untuk dapat bersaing secara fair dan maksimal kemudian saya persempit lagi sesuai dengan judul atau tema yang saya angkat “Menembus Peluang Pasar”.

Definisi dan Proses Pembentukan Pasar

Pasar dalam kajian umum diartikan sebagai tempat bertemunya “si penjual dan pembeli atau produsen dan konsumen dengan melakukan aktifitas jual-beli barang maupun jasa”
A market is any place where the sellers of a particular good or service can meet with the buyers of that goods and service where there is a potential for a transaction to take place. The buyers must have something they can offer in exchange for there to be a potential transaction
.( http://economics.about.com/cs/economicsglossary/g/market.htm)
Dalam pengertian tersebut terpapar jelas bahwa pasar merupakan sarana/tempat bagi si penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Transaksi yang mereka lakukan merupakan aktifitas atau kegiatan pasar, suatu aktifitas tentunya dibutuhkan suatu proses sebagai penunjang.
Proses pasar yang saya maksudkan disini adalah bagaimana menemukan si penjual dan sipembeli tersebut dapat memberikan kontribusi keuntungan dari kedua belah pihak (penjual dan pembeli) ? atau dengan kata lain si penjual mendapatkan keuntungan - profit penjualan dan si pembeli mendapatkan kepuasan - satisfaction dari barang atau jasa yang diperolehnya.
Proses pembentukan sebuah pasar tidaklah segampang yang kita bayangkan, ini diperlukan suatu keterampilan khusus yang bisa dipelajari, sekarang banyak sekali buku-buku maupun artikel –artikel focus membahas bagaimana menjadi seorang pemasar (marketing) yang handal.
There are a number of perceptions of the concept of process within the business and marketing literature. Some see processes as a means to achieve an outcome, for example - to achieve a 30% market share a company implements a marketing planning process
(http://www.marketingteacher.com/Lessons/lesson_process.htm)

Dunia marketing saat ini sangat berbeda jauh sekali kalau kita bandingkan pada jaman-jaman terdahulu kita. Dulu waktu saya masih di bangku sekolah dasar di era th 80-an, saya selalu di ajak orang tua saya membeli peralatan-peralatan sekolah baik itu buku sekolah dan peralatan tulis di suatu toko yang merupakan satu-satunya toko buku yang ada pasa saat itu. Seiiring dengan perkembangan jaman serta bermunculnya toko buku baru seperti, Gramedia, dan penjualan buku-buku secara on line (e-book) di Internet, apa yang terjadi ? saya melihat toko buku tersebut berubah menjadi bangunan tua yang menjadi sebuah bengkel, dan penjualan spare part kendaraan.

Dari contoh kecil tersebut dapat kita bayangkan bahwa proses pembentukan pasar didasari dengan kebutuhan pasar, pada saat itu si pelaku bisnis mendirikan toko buku dikarenakan tidak adanya toko buku lain yang dapat menyaingi bisnisnya jadi dia benar-benar memanfaatkan peluang tersebut dengan didasari permintaan atas kebutuhan bisnis yang dia tawarkan, jelas kebutuhan akan buku sangat tinggi sekali pada saat itu, dan seiring dengan pesatnya jaman dengan mulai tumbuhnya bisnis toko buku baru disekitar daerah tersebut, serta ketidakmampuan si pelaku bisnis tersebut untuk bersaing dalam bisnis tersebut maka dia berusaha mencari celah baru dengan mencari/ memanfaatkan peluang bisnis yang lain walhasil dia mengganti bisnis toko bukunya menjadi bengkel dan menjual spart part yang dianggapnya akan mampu untuk bersaing.
Jadi sangat jelas sekali proses pembetukan pasar didasari dengan dua pemahaman , adalah ; pertama, Proses pembentukan pasar yang didasari dengan kebutuhan pasar dan, kedua , Proses pembentukan pasar dengan mencari atau menciptakan sebuah peluang pasar.

Kedua pemahaman diatas merupakan dua proses yang sejalan dan sangat terintegrasi, bisa dibilang merupakan suatu system pembentukan proses, karena bila seseorang ingin menciptakan sebuah peluang pasti pertama yang dia lakukan adalah melihat apakah bisnis yang akan dia jalankan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pasar serta bagaimana membidik peluang dari bisnis tersebut apakah layak untuk diimplementasikan.

Kebutuhan pasar + peluang pasar = Proses pembentukan pasar

Menciptakan Peluang Pasar

Marketing is not the art of finding clever ways to dispose of what you make. It is the art of creating genuine customer value." - Philp Kotler-

Dari Pemaparan mengenai proses pembentukan pasar itu semua tidak terlepas dari fungsi sebuah system managemen yang mencakup Planning, Organizing, leading dan Controlling. Dimana dari keempat fungsi management tersebut akan salaing berhubungan di dalam sebuah Konsep dan Proses

Kenapa saya katakan Konsep dan proses? Karena dalam menciptakan peluang pasar kita harus benar-benar harus mempunyai suatu konsep dalam menentukan pilijhan. Benar atau tidak –sukses atau tidaknya semua tergantung pilihan bisnis yang akan lakukan. Konsep disini bias dikatakan penyempitan sebuah draft bisnis yang akan kita lakukan atau proses penentuan serta pilihan.
To be continue....

Sunday, January 11, 2009

The Essence of Spiritual Marketing

Few days ago, I received an article from my colleague. It is an old article actually, wrote around 2 years ago. In that article, I read how marketing has been used to promote the Church to be seen more appealing than others.

Church_marketing


Churches started applying business-world’s marketing techniques (or secular marketing, refered to by the author) to ‘sell’ their church, and as we all know, the competition between churches start to begin, many marketing tools (especially promotion and communication) have been developed, and even worse, some institutions make ‘religion’ as a business.

I am a marketer, but also a Catholic. From my opinion, marketing has been used unwisely in promoting religions. Marketing should not be used to promote the church, but deeper than that, it should be used to “market” the good values found in a religion. The values of goodwill, helping others, loving thy neighbors, etc are something that should be communicated, and not the physical church itself.

The same ‘disease’ is also happening in the case of Sharia banking in Indonesia. Most of the Sharia banking bodies are strictly communicating Sharia-only values to attract customers, but I believe that to market Sharia (especially in Indonesia), we must communicate the common values that Sharia share with the universal virtues and emphasizing how Sharia is implementing those values sincerely. These virtues include transparency, fairness and honesty. Only by this way that the mass can understand better what Sharia stands for, and not viewing Sharia as something in silo, separated from the common society. This is because in actual fact, Sharia values can and should appeal to Moslems as well as non-Moslems because they are universal virtues.

Moreover, I just learned that in the savvy level, all religions have the same universal values, and that is LOVE. In fact, I have written some books about Compassionate Carketing: Spiritual Marketing and Berbisnis dengan Hati (co-authored with Aa Gym) and Marketing 3.0: Values-Driven Marketing (co-authored with Philip Kotler). The most important message in those books is just one: To Do Marketing with Meaning.

At the end, I have agreed with the author of the article's conclusion, “If we were selling Pepsi, I would tell you to attack Coke. But we are in the business of Christ and His Kingdom, and there is no benefit in smearing one expression of the church to make our version look more appealing to religious consumers”.

By Hermawan Kartajaya
http://hermawankartajaya.com/

Japan ;The most Powerfull Country in the World

Japan: The Most Powerful Country In the World